Sabtu, 17 Agustus 2013

Sifat Koligatif Larutan


Kemolalan / molalitas adalah suatu besaran konsentrasi larutan yang menyatakan banyaknya mol zat terlarut dalam 1000 gram (1 Kg) pelarut. 

Fraksi mol adalah suatu besaran konsentrasi larutan yang menyatakan perbandingan jumlah zat terlarut dalam jumlah mol larutan.

Kemolaran adalah salah satu cara menyatakan kepekataan larutan. Kemolaran menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam setiap larutan. 

Sifat Koligatif Larutan adalah sifat yang tergantung pada jumlah partikel zat terlarut (konsentrasi zat terlarut) dan tidak tergantung pada jenis zat terlarut.

Sifat koligatif larutan terbagi 2 :
1. Sifat Koligatif Larutan Elektrolit (ada faktor Van’t Hoff berlambang “i”)
2. Sifat Koligatif Larutan Nonelektrolit

Macam-macam sifat koligatif larutan :
1.    Penurunan Tekanan Uap Jenuh (rP)
Pada setiap suhu, zat cair selalu mempunyai tekanan tertentu. Tekanan ini adalah tekanan uap jenuhnya pada suhu tertentu. Penambahan suatu zat ke dalam zat cair menyebabkan penurunan tekanan uapnya. Hal ini disebabkan karena zat terlarut itu mengurangi bagian atau fraksi dari pelarut, sehingga kecepatan penguapan berkurang.
Menurut RAOULT:
p = po . Xp

Dimana:
p = tekanan uap jenuh larutan
po = tekanan uap jenuh pelarut murni
XP = fraksi mol pelarut
Karena Xp + Xzt = 1, maka persamaan di atas dapat diperluas menjadi:
rP = po . Xzt

Dimana:
rP = penurunan tekanan uap jenuh pelarut
po = tekanan uap pelarut murni
Xzt = fraksi mol zat terlarut

2. Kenaikan Titik Didih (rTb)
Adanya penurunan tekanan uap jenuh mengakibatkan titik didih larutan lebih tinggi
dari titik didih pelarut murni.
Untuk larutan non elektrolit kenaikan titik didih dinyatakan dengan:
rTb = m . Kb

Dimana:
rTb = kenaikan titik didih (oC)
m = molalitas larutan
Kb = tetapan kenaikan titik didih molal

3. Penurunan Titik Beku ( rTf )
Untuk penurunan titik beku persamaannya dinyatakan sebagai :
rTf = m . Kf = W/Mr . 1000/p . Kf

Dimana:
rTf = penurunan titik beku (0C)
m = molalitas larutan (m)
Kf = tetapan penurunan titik beku molal
W = massa zat terlarut (gram)
Mr = massa molekul relatif zat terlarut
p = massa pelarut (gram)

Apabila pelarutnya air dan tekanan udara 1 atm, maka titik beku larutannya dinyatakan sebagai:
Tf = ( O – rTf )oC
Kb dan Kf adalah konstanta yang bergantung pada jenis pelarut.

4. Tekanan Osmotik ( phi )
Tekanan osmotik adalah tekanan yang diberikan pada larutan yang dapat menghentikan perpindahan molekul-molekul pelarut ke dalam larutan melalui membran semi permeabel (proses osmosis).
Menurut VAN’T Hoff tekanan osmotik mengikuti hukum gas ideal:
PV = nRT

Karena tekanan osmotik = phi, maka :
phi = n/V R T = C R T

Dimana :
phi = tekanan osmotik (atmosfer)
C = konsentrasi larutan (mol/liter= M)
R = tetapan gas universal = 0.082 liter.atm/mol OK
T = suhu mutlak (oK)

·      Larutan yang mempunyai tekanan osmotik lebih rendah dari yang lain disebut larutan Hipotonis.
·      Larutan yang mempunyai tekanan osmotik lebih tinggi dari yang lain disebut larutan Hipertonis.
·      Larutan-larutan yang mempunyai tekanan osmotik sama disebut Isotonis.

Kamis, 15 Agustus 2013

Pengertian Pancasila Menurut Para Tokoh

1. Notonegoro
Menurut notonegoro Pancasila adalah dasar falsafah negara Indonesia, sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa Pancasila merupakan dasar falsafah dan ideologi negara yang diharapkan menjadi pandangan hidup bangsa indonesia sebagai dasar pemersatu, lambang persatuan dan kesatuan serta sebagai pertahanan bangsa dan negara Indonesia.

2. Muhammad Yamin
Pancasila berasal dari kata panca yang berarti lima dan sila yang berarti sendi, asas, dasar atau peraturan tingkah laku yang penting dan baik. Dengan demikian Pancasila merupakan lima dasar yang berisi pedoman atau aturan tentang tingkah laku yang penting dan baik.

3.Soekarno
Pancasila adalah isi jiwa bangsa Indonesia yang turun temurun yang sekian abad lamanya terpendam bisu oleh kebudayaan barat. Dengan demikian, Pancasila tidak saja falsafah negara, tetapi lebih luas lagi, yakni falsafah bangsa Indonesia.