Selasa, 01 Oktober 2013
Kamis, 26 September 2013
Perekonomian Indonesia Pada Masa Orde Baru
Pada periode
ini program pemerintah berorientasi pada usaha pengendalian inflasi,
penyelamatan keuangan negara dan pengamanan kebutuhan rakyat dengan
memprioritaskan stabilisasi ekonomi dan politik. Pengendalian inflasi mutlak
dibutuhkan, karena pada awal 1966 tingkat inflasi kurang lebih 650 % per tahun,
Tercatat bahwa :
Tercatat bahwa :
1. Tingkat inflasi
tahun 1966 sebesar 650 %
2. Tingkat infalsi
tahun 1967 sebesar 120 %
3. Tingkat infalsi
tahun 1968 sebesar 85 %
4. Tingkat
infalsi tahun 1969 sebesar 9,9 %
Setelah
melihat pengalaman masa lalu, dimana dalam sistem ekonomi liberal ternyata
pengusaha pribumi kalah bersaing dengan pengusaha nonpribumi dan sistem
etatisme tidak memperbaiki keadaan, maka dipilihlah sistem ekonomi campuran
dalam kerangka sistem ekonomi demokrasi pancasila. Dan Membersihkan segala
aspek kehidupan dari sisa-sisa faham dan sistem perekonomian yang lama (
liberal/kapitalis dan etatisme/komunis).
Dalam hal ini
pasar tidak dapat menentukan sendiri pada masalah – masalah tertentu tetapi ada
campur tangan pemerintah. Kebijakan ekonominya diarahkan pada pembangunan di
segala bidang, tercermin dalam 8 jalur pemerataan: kebutuhan pokok, pendidikan
dan kesehatan, pembagian pendapatan, kesempatan kerja, kesempatan berusaha,
partisipasi wanita dan generasi muda, penyebaran pembangunan, dan peradilan.
Semua itu dilakukan dengan pelaksanaan pola umum pembangunan jangka panjang
(25-30 tahun) secara periodik lima tahunan yang disebut Pelita (Pembangunan
lima tahun).
Hasilnya, pada
tahun 1984 Indonesia berhasil swasembada beras, penurunan angka kemiskinan,
perbaikan indikator kesejahteraan rakyat seperti angka partisipasi pendidikan
dan penurunan angka kematian bayi, dan industrialisasi yang meningkat pesat.
Pemerintah juga berhasil menggalakkan preventive checks untuk menekan jumlah
kelahiran lewat KB dan pengaturan usia minimum orang yang akan menikah.
Rabu, 25 September 2013
Butir-butir Nilai Pancasila
I. SILA KETUHANAN YANG MAHA ESA
- Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa
- Manusia Indonesia percaya dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, sesuai agama dan kepercayaan masing-masing atas dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
- Mengembangkan sikap saling hormat-menghormati dan bekerja sama antara pemeluk agama dan kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
- Membina kerukunan hidup antar sesama umat agama dan berkepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
- Agama dan kepercayaan adalah masalah yang menyangkut hubungan pribadi dengan Tuhan Yang Maha Esa
- Mengembangkan sikap saling menghormati menjalankan kebebasan beribadah sesuai agama dan kepercayaan masing-masing.
- Tidak memaksakan suatu agama kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa kepada orang lain.
II. SILA KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB
- Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
- Mengakui persamaan derajat, hak dan kewajiban asasi setiap manusia tanpa membeda-bedakan suku,keturunan, agama, jenis kelamin, warna kuli, dan sebagainya.
- Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.
- Mengembangkan sikap tenggang rasa dan tepa selira.
- Mengembangkan sikap tidak semena-mena kepada orang lain.
- Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.
- Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
- Berani membela kebenaran dan keadilan.
- Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia.
- Mengembangkan sikap saling hormat-menghormati dan bekerja sama dengan bangsa lain.
III. SILA PERSATUAN INDONESIA
- Mampu menempatkan persatuan, kesatuan serta kepentingan bangsa dan Negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi atau golongan .
- Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara
- Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.
- Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia.
- Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan perdamaian abadi dan keadilan sosial.
- Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika.
- Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.
IV. SILA
KARAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAT KEBIJAKSANAAN DALAM PERMUSYAWARATAN
PERWAKILAN
- Sebagai warga Negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban yang sama.
- Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
- Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama.
- Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan.
- Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil musyawarah.
- Dengan itikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil keputusan musyawarah.
- Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi atau golongan.
- Musyawarah dilakukan dengan akal sehat sesuai dengan hati nurani yang jujur.
- Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan, mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan bersama.
- Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk melaksanakan permusyawaratan.
V. SILA KEADILAN
SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA
- Mengenbankan perbuatan luhur, yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan.
- Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.
- Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
- Menghormati hak orang lain.
- Suka memberikan pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri.
- Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan terhadap orang lain.
- Tidak menggunakan hak milik untuk untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan gaya hidup mewah.
- Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bertentangan dengan atau kepentingan umum.
- Suka bekerja keras.
- Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan bersama.
- Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang tertata dan keadilan
Sabtu, 07 September 2013
Cara Penyetaraan Reaksi Kimia
METODE BILANGAN OKSIDASI
Langkah-langkah
penyetaraan reaksi :
- Menentukan unsur yang mengalami oksidasi dan reduksi berdasarkan perubahan bilangan oksidasi tiap unsur
- Menyetarakan jumlah unsur yang mengalami redoks dengan menambahkan koefisien yang sesuai
- Menentukan besarnya kenaikan atau penurunan bilangan oksidasi dari unsur-unsur yang mengalami perubahan bilangan oksidasi
- Menyetarakan perubahan bilangan oksidasi tersebut dengan memberikan koefisien yang sesuai
- Menyetarakan jumlah atom H dan O serta unsur-unsur yang lain.
METODE SETENGAH REAKSI (ION ELEKTRON)
Langkah-langkah
penyetaraan reaksi:
- Menuliskan zat-zat yang mengalami reaksi redoks saja
- Memisahkan reaksi menjadi 2, setengah reaksi reduksi dan setengah reaksi oksidasi
- Menyetarakan atom-atom yang mengalami redoks, kecuali atom hydrogen (H) dan oksigen (O)
- Menyetarakan atom oksigen (O) dengan menambahkan molekul H2O ke ruas yang kekurangan oksigen
- Menyetarakan atom Hidrogen (H) dengan menambahkan ion H+ ke ruas yang kekurangan atom H
- Menyetarakan muatan dengan menambahkan elektron ke ruas yang memiliki muatan lebih positif
- Menyamakan jumlah elektron pada kedua persamaan setengah reaksi reduksi dan oksidasi
- Menyatukan kedua persamaan setengah reaksi menjadi reaksi redoks yang utuh
- Mengembalikan ke bentuk reaksi awal
Rabu, 04 September 2013
Senin, 02 September 2013
Pengertian, Ciri-ciri, Unsur, Fungsi dan Tujuan Karya Seni Rupa Kontemporer
A.
Pengertian Karya Seni Rupa Kontemporer
Modernisme adalah
aliran atau mazhab estetika pembaruan yang mengiringi perkembangan desain dan seni rupa pada umumnya menjelang abad
ke-20. Pada perkembangan akhir modernisme, cenderung mengagungkan fungsi
menjadi nafas utama paham ini, terbukti hanya menampilkan bentuk kaku, kering
dan mengakui seniman sebagai “MANUSIA JENIUS”.
Setiap karya seni modern selalu disertakan
nama senimannya tersebut. Karya seni
modern cenderung mengedepankan kesederhanaan dan bersifat universal.
Seorang seniman modern akan
melihat dunia yang sedang dihadapinya sebagai objek lukisan seolah-olah seperti
baru saja objek itu diciptakan. Satu syarat yang masih dituntut oleh seni
modern dan bahkan menjadi ciri khasnya ialah “kreativitas”.
Bagaimana keterkaitan
antara modernisme dengan kontemporer?
Merujuk kepada apa yang diutarakan oleh Sarah Newmeyer, bahwa seni modern itu boleh jadi berupa
gambar bison yang digoreskan 20.000 tahun yang lalu dan boleh jadi juga karya
Picasso yang baru saja diselesaikan pagi ini. Dari kedua penafsiran di atas,
sangat berbeda dengan seni kontemporer,
karena seni kontemporer cenderung diartikan sebagai seni masa kini.
B. Ciri-ciri Karya Seni Rupa Kontemporer
· Minimalis
· Rasionalitas/Rationality
·
Dominant
bentuk-bentuk geometris
·
Tidak ada unsur
ornament
·
Univeesal
·
Fungsionalitas
diprioritaskan
·
Orisinalitas/kemurnian/purity
·
Penguatan dalam
konsep
·
Kreativitas
·
Memutus hubungan
dengan sejarah
C. Unsur-unsur Karya Seni Rupa Kontemporer
·
Eksperimen
·
Pembaruan (Inovation)
·
Kebaruan (Novelty)
·
Orisinalitas
D.
Fungsi dan Tujuan Karya Seni Rupa Kontemporer
·
Memberi warna baru
terhadap kebutuhan manusia baik secara fisik maupun psikis
·
Meningkatkan
popularitas para seniman, karena seni modern selalu menyertakan nama
senimannya pada setiap karya yang diciptakan.
·
Memberikan kemudahan
masyarakat, karena banyak penemuan-penemuan baru dari hasil eksperimen para
seniman modern.
Langganan:
Postingan (Atom)